Rumahku hanyalah sebentuk bait Tempat melabuh rindu, membagi tawa dan pangkuan, Lalu wangian surga semilir bersama tahmid Tempat menegak malam dengan dzikir menggigil dan tangis pertaubatan Rumahku adalah rasa aman dalam genggam jemari Ar-Rahman Rumahku adalah juga derak kekhawatiran Agar tiada lena dalam fana Rumahkulah kutub salju yang mendamai hati dan menyejuk rasa “Masuklah, berselimut, rehat!” Terkadang ia mentari yang menyala, menegur hati, dan menggerak “Keluarlah, da’wah, jihad!” Rumahku perhentian Tempat iman diperbarui dan ruh diisi ulang Lalu aku harus keluar membukti amalan Rumahku, menawan tenteram, menggerak bandang Rumahku, Mungkin belum surga, tapi insya Allah Serambinya Dari Buku “Lapis-Lapis Keberkahan” oleh Salim A. Fillah